Crystal X

Senin, 12 Januari 2015

Bobot Bayi Bertambah Cepat Tingkatkan Resiko Asma

Banyak orang tua yang justru senang jika bayi mereka memiliki badan gemuk. Apalagi jika bukan karena pipinya yang chubby atau tembem dan membuat bayi anda tampak lucu dan juga menggemaskan. Sebagai orang tua yang bijak jangan biarkan berat badan bayi meningkat signifikan.
Karena penelitian terbaru dari Inggris telah menemukan bayi yang mengalami penambahan berat badan dengan cepat dalam tiga bulan pertama rentan terserang penyakit asma.
Hal ini dipastikan oleh peneliti yang berasal dari Bristol University dengan mengamati rekam medis dari 9.723 partisipan sejak mereka lahir sampai usia 17 tahun. Aspek-aspek yang diperhatikan yaitu berat badan, tinggi badan juga gejala asma yang terlihat sepanjang studi berlangsung.
Bayi dengan penambahan berat badan yang cepat dalam kurun tiga menunjukkan adanya gejala asma ketika si bayi sudah berusiaa 8 dan 17 tahun, itulah kata peneliti Dr Agnes Sonnenschein-van der Voort.
Dr Agnes yakin hal itu karena Dr Agnes melihat anak-anak yang masuk dalam objek penelitiannya  dan mengalami penambahan berat badan dengan cepat di tiga bulan pertamanya cenderung memiliki fungsi paru-paru yang rendah dan saluran pernapasan yang sangat responsif. Dua hal tersebutlah yang merupakan gejala dari masalah asma.
Hanya saja peneliti menekankan alas an tersebut masih berupa dugaan. Namun dari penelitian tersebut ia dapat membuktikan bahwa ada keterkaitan antara penambahan berat badan yang cepat pada bayi dalam tiga bulan pertamanya dengan risiko terjadinya asma di kemudian hari.
Menanggapi temuan baru tersebut Dr Samantha Walker dari Asthma UK mengatakan belum ada satu orang pun peneliti yang tahu apa yang menyebabkan asma pada anak-anak karena kondisi tersebut merupakan kondisi dan masaslah yang kompleks.
Sepengetahuan Dr Samantha asma dikaitkan dengan berat lahir si bayi, bahwa bayi yang memiliki berat lahir yang rendah memiliki risiko lebih besar terkena asma ketika beranjak dewasa nanti, walaupun hal ini juga belum bisa dipastikan.

Studi sebelumnya yang berasal dari University of California menyebutkan anak-anak yang mengalami obesitas berisiko terkena penyakit saat dewasa juga penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan gangguan pada hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar