Crystal X

Sabtu, 28 November 2015

Bedah Robotik Untuk Pengangkat Penyakit Kista & Miom

Degan makin berkembangnya ilmu kedokteran & tehnologi waktu ini telah ditemukan satu buah metode yg dapat menopang kerja para dokter untuk melakukan pembedahan. Tehnologi robotic surgery atau yg dinamakan dgn bedah robotik dilakukan utk bermacam jenis operasi besar. Operasi pengangkatan kista & miom merupakan operasi yg paling sering dilakukan menggunakan metode baru ini.
dr Sita Arumi, SpOG, yg ialah salah satu dokter dari tim Advanced Robotic and Minimally Invasive Surgery atau ARMIS RS Bunda Jakarta menyampaikan, popularitas RS Bunda yang merupakan rumah sakit ibu & anak menyebabkan banyak kasus operasi yg ditangani berkisar pada masalah kandungan.
dr Sita mengatakat, 30 prosen bedah robotik dipakai buat menangani mioma uteri, 17 prosen kista endometriosis & 15 prosen dimanfaatkan utk melaksanakan bedah endometriosis biasa. Sisanya dimanfaatkan buat penyakit kandungan lain yaitu adenomiosis, kista ovarium, & berbaai penyakit lain.
Teknik bedah robotik minim bakal invasi maka tidak sedikit pasien lebih pilih bedah robotik diabanding memakai teknik bedah terbuka atau open surgery. Dikarenakan minim invasi, sehingga pasien dapat mempunyai secon luka lebih sedikit.
Kiat pembedahan ini berpengaruh buat pasien. Seperti apabila oprasi angkat rahim memanfaatkan open surgery sehingga mesti di buka & secon penyayatan akbar dapat 10 sampai 20 senti meter. Seandainya memanfaatkan bedah robotik mungil sehingga second penyayatan cuma 3 senti meter.
Tehnologi bedah robotik mula-mula kali dikenalkan kepada thn 2012, bedah robotik yg dilakukan di RS Bunda waktu ini telah pencapaian level yg membanggakan. dr Ivan R Sini, SpOG, menyampaikan telah terdapat 109 pasien bedah robotik yg ditangani oleh RS Bunda. Seluruhnya perbuatan tersebut dilakukan tepat bersama prosedur & hingga waktu ini tiada pasien yg mengalami kematian.
dr Ivan melanjutkan, ada komplikasi sesudah dilakukan pembedahan sebab bedah robotik dilakukan oleh manusia yg pasti mempunyai efek biarpun lebih mungil. diluar itu masih ada yg mengalami perdarahan atau komplikasi lain dikarenakan benar-benar wujud risiko yg ada layaknya ketika lakukan operasi agung lain tetapi dalam persentase yg lebih sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar